5+ Contoh Teks Eksplanasi Singkat Tema Fenomena Alam, Beserta Strukturnya
Contoh Teks Eksplanasi – Teks eksplanasi, kini dipelajari oleh siswa baik di SMP maupun SMA.
Teks jenis eksplanasi memang agak lebih rumit dibanding dengan teks lain, karena memerlukan kemampuan khusus dan harus menguasai
Materi yang ditulis. Tak jarang para siswa kesulitan dalam membuatnya, dan membutuhkan banyak contoh teks eksplanasi.
Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai ciri, struktur, dan contoh teks eksplanasi, sehingga setelah membaca artikel ini pembaca dapat langsung mempraktikkan penyusunan teks eksplanasi.
Pengertian Teks Eksplanasi

Menurut asal katanya, eksplanasi berarti memberikan penjelasan. Teks eksplanasi berisi penjelasan mengenai bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi atau hubungan sebab akibat dalam sebuah kejadian.
Menurut Restuti, teks eksplanasi dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena baik sosial maupun fenomena alam.
Kemudian menurut Mahsun, terdapat beberapa bagian dalam teks eksplanasi yaitu, pernyataan umum, penjelas, dan interpretasi.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikembangkan teks eksplanasi dengan struktur yang jelas.
Dalam perkembangannya, teks eksplanasi juga dapat disusun berdasarkan fenomena sosial, budaya, dan fenomena lainnya.
Luasnya tema teks eksplanasi ini kemudian menimbulkan kesalahpahaman pada pelajar dan membuat mereka kesulitan untuk membedakan suatu teks termasuk dalam teks eksplanasi atau tidak.
Berikut merupakan rincian ciri-ciri yang dapat membedakan teks eksplanasi dan jenis teks lainnya.
Dengan mengenal ciri-cirinya, maka penulis akan lebih mudah dalam menyusun teks eksplanasi untuk menjelaskan fenomena yang akan diangkat.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Untuk lebih memahami teks eksplanasi jangan lupa ketahui dulu ciri-ciri dari teks eksplanasi. Beberapa ciri-ciri teks eksplanasi yang penting diketahui diantaranya:
1. Informasi Dalam Teks Merupakan Peristiwa Yang Nyata
Ciri pertama yang jelas terdapat dalam teks eksplanasi adalah, informasi dalam teks merupakan peristiwa yang nyata.
Informasi dari peristiwa yang nyata bisa didukung dengan fakta terkait peristiwa tersebut.
Penulis dapat memberikan pengertian dari fenomena yang akan diangkat, kemudian memberi penjelasan di bagian deretan penjelasan.
Deretan penjelasan ini menjadi bukti bahwa fenomena tersebut memang benar terjadi dan bisa juga memberikan gambaran sebab akibat pada pembaca.
2. Adanya Unsur Ilmu Pengetahuan Dalam Teks
Ciri kedua, adalah adanya unsur ilmu pengetahuan dalam teks tersebut.
Karena membahas tentang peristiwa nyata, maka untuk menjelaskan sebab terjadinya peristiwa tersebut penulis perlu menggunakan dasar ilmu yang jelas.
Misalnya kelahiran, berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam, khususnya biologi.
Ilmu pengetahuan alam memiliki kemungkinan paling banyak untuk dijadikan teks eksplanasi, karena dalam ilmu ini banyak kata ilmiah yang harus dijelaskan lebih rinci.
Kemudian topik lain yang bisa diangkat adalah fenomena sosial seperti pengangguran.
Untuk memperdalam pembahasan fenomena tersebut, dapat dikaji dari ilmu psikologi dan ekonomi.
Ilmu psikologi dan ekonomi terkait dengan penggunaan istilah asing dan sulit. Kata-kata yang sulit dipahami dapat diberi penjelasan lebih lanjut untuk memudahkan pembaca mencerna informasi baru terkait topik tersebut.
3. Sifat Teks Yang Informatif Namun Tidak mempengaruhi pembaca
Ciri ketiga, adalah sifat teks yang informatif namun tidak mempengaruhi pembaca. Dalam teks eksplanasi boleh diberikan penjelasan mengenai sebab terjadinya sebuah fenomena.
Namun penulis tidak boleh mengajak pembaca untuk ikut membenci atau menghakimi.
Dengan kalimat yang memberikan informasi penulis membiarkan pembaca untuk menyimpulkan sendiri apakah hal negatif yang terjadi perlu ditiru atau tidak.
4. Menggunakan Kata Yang Digunakan Untuk Mengurutkan Kejadian
Ciri berikutnya adalah, menggunakan kata yang digunakan untuk mengurutkan kejadian.
Misalnya kata kemudian, setelah itu, lalu, dan lain sebagainya. Kata-kata ini berfungsi untuk menunjukkan urutan kejadian yang terjadi dan informasi yang bersifat sebab akibat.
Penggunaan subjek manusia, seringkali terjadi pada teks berita. Dalam teks eksplanasi, pembahasan mengenai manusia sebagai pelaku diminimalisir terutama pada topik yang menyangkut kejadian alam.
Fenomena yang dibahas seolah merupakan sebuah kejadian yang saintifik dan terjadi karena hubungan sebab akibat di alam.
Kaidah Kebahasaan Teks
Kaidah kebahasaan merupakan ciri bahasa dari contoh teks eksplanasi dari segi pemilihan kata dan penyusunan kalimat. Berikut adalah beberapa karakter dari bahasa yang bisa digunakan sebagai contoh teks eksplanasi.
1. Kalimat Pasif
Kalimat pasif, biasanya menggunakan awalan di, ter, ke dan kata ganti pada predikatnya.
Misalnya dikejar, tertangkap, tergerus, dipanaskan, dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat pasif dimaksudkan untuk mengurangi subjek manusia, dan mengalihkan fokus pada peristiwa yang terjadi.
Kalimat pasif juga digunakan untuk menegaskan bahwa suatu peristiwa adalah sebuah ketidaksengajaan atau terjadi secara alamiah.
2. Konjungsi Kausal dan Waktu
Konjungsi, merupakan kata hubung sedangkan kausal adalah sebab. Maka konjungsi kausal dapat dipahami sebagai kata penghubung yang digunakan untuk menyatakan sebab akibat.
Yang termasuk dalam konjungsi kausal adalah jika, karena, jadi, demikian, sehingga, dan lain-lain.
Konjungsi waktu, merupakan kata hubung yang berkaitan dengan waktu.
Kata yang termasuk dalam golongan konjungsi ini adalah sesudah, sebelum, sehabis, sehingga, selesai, sambil, selagi, sampai, sementara, ketika, setelah, sejak, tatkala, seraya, selama, dan lain-lain.
Kedua konjungsi tersebut digunakan secara bergantian dengan porsi yang wajar pada contoh teks eksplanasi.
3. Terdapat Istilah Ilmiah
Istilah ilmiah yang digunakan dalam teks eksplanasi, berfungsi untuk menjelaskan fenomena yang terjadi berdasarkan disiplin ilmu yang terkait.
Penggunaan istilah ilmiah berbahasa asing juga diperbolehkan, namun akan lebih baik jika dijelaskan dalam bahasa Indonesia agar pembaca yang awam dalam hal tersebut dapat memahami informasi yang disajikan.
Hal ini dikarenakan kemungkinan teks tersebut dibaca oleh orang yang tidak memahami konteks kalimat yang sedang dibahas.
Kata ilmiah dalam biologi misalnya spesies hewan tertentu hanya dipahami oleh orang-orang yang sudah belajar mengenai ilmu tersebut.
Sedangkan pembaca awam mungkin tidak mengetahui hewan apakah yang dimaksud sehingga informasi tidak sampai secara utuh.
4. Informatif
Poin ini merupakan hal terpenting dalam penyusunan contoh teks eksplanasi.
Tujuan utama teks ini adalah memberikan penjelasan dan informasi mengenai suatu peristiwa alam atau fenomena tertentu.
Maka, setiap kalimat dalam teks ini harus difungsikan dengan baik sebagai cara untuk menginformasikan ilmu baru pada pembaca.
Dengan adanya unsur informatif pada teks eksplanasi, pembaca dapat menemukan hal baru yang akan memperkaya pengetahuannya.
Oleh karena itu teks jenis eksplanasi diajarkan sejak anak usia SMP agar selain dapat memahami informasi dalam bacaan, siswa SMP dapat berlatih menyusun contoh teks eksplanasi sederhana.
Beberapa Contoh Teks Eksplanasi Yang Lengkap
Dibawah ini ada beberapa contoh teks eksplanasi yang bisa menjadi referensi dan menambah pemahaman tentang apa itu eksplanasi.
Berikut contoh-contoh teks eksplanasi:
1. Contoh Teks Eksplanasi Penyataan Umum, Deretan Penjelas Dan Interpretasi
Sama halnya dengan jenis teks deskripsi, eksposisi, anekdot, dan jenis teks lainnya, teks eksplanasi memiliki struktur khusus.
Terdapat 3 struktur utama dalam teks eksplanasi, yaitu pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi atau penutup.
a. Contoh Teks Eksplanasi Bagian Pernyataan Umum
Bagian pembuka dari teks eksplanasi ini merupakan bagian yang berisi penjelasan mengenai fenomena yang akan dibahas.
Misalnya, contoh teks eksplanasi mengenai banjir. Maka pernyataan umum berisi pernyataan dan informasi mengenai kejadian banjir.
Detail informasi seperti waktu kejadian, dan tempat kejadian juga dapat dijelaskan di bagian ini.
Biasanya untuk mengawali sebuah karangan, penulis akan merasa kesulitan dalam mengambangkan ide dan memulai paragraf.
Untuk mengembangkan paragraf pertama teks eksplanasi yang berisi pernyataan umum, dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Apakah kejadian yang terjadi?
Banjir telah menenggelamkan seluruh desa.
2. Dimanakah tempat kejadian bisa terjadi?
Banjir dapat terjadi di daerah pinggir sungai bahkan dapat meluas ke daerah lain.
3. Kapan kejadian tersebut terjadi?
Bencana banjir ini dapat terjadi kapam saja, terutama saat musim penghujan tiba.
4. Apakah akibat dari kejadian tersebut?
Banjir ini dapat menelan korban jiwa dan merusak bangunan. Air yang merendam bangunan dapat mengakibatkan kerusakan permanen sehingga bangunan sulit diperbaiki.
5. Jelaskan pengertian fenomena yang sedang berlangsung!
Banjir merupakan sebuah peristiwa dimana air yang seharusnya terserap ke tanah tidak terserap dengan baik. Air yang berlebih kemudian menggenang di permukaan tanah. Banjir bisa terjadi secara bertahap, namun ada pula banjir yang datang secara tiba-tiba dari luapan sungai atau laut dengan kekuatan yang besar. Rumah dan bangunan bisa hancur karena tersapu air yang berkekuatan besar ini.
Dengan menjawab 5 pertanyaan tersebut, sudah didapatkan 1 paragraf pembuka teks eksplanasi. Paragraf ini bisa dilanjutkan ke struktur teks selanjutnya yaitu deretan penjelas.
b. Contoh Teks Eksplanasi Bagian Deretan Penjelas
Pada bagian ini, penulis dapat memberikan penjelasan mengenai urutan kejadian, atau sebab terjadinya suatu fenomena.
Fungsi dari bagian deretan penjelas adalah untuk memberikan keterangan yang lebih rinci agar pembaca dapat memahami dengan baik hal-hal apa sajakah yang dapat menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.
Untuk memudahkan penyusunan paragraf ini, penulis dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut.
1. Apakah ada dampak peristiwa ini?
Banjir tersebut datang secara tiba-tiba dari arah sungai, dan menyapu desa.
2. Bagaimana awal mula kejadian?
Hujan mengguyur desa tersebut sejak malam sebelumnya.
3. Bagaimana urutan peristiwa tersebut?
Sejak malam, hujan mengguyur wilayah Halim dan menyebabkan air menggenang di beberapa desa.
Desa Wiku merupakan desa terdampak banjir yang paling parah.
Desa ini terletak paling dekat dengan sungai, dan berada di samping lereng bukit yang telah dikeruk hingga tidak tersisa pohon satupun di dinding lereng dekat desa.
Luapan air dari sungai terjadi setelah permukaan sungai naik pada malam hari, sedangkan hujan tak kunjung berhenti. Warga kemudian mengungsi dan meninggalkan rumah begitu saja.
4. Mengapa kejadian tersebut bisa terjadi?
Banjir bisa terjadi karena banyak hal. Dalam kejadian ini, penyebab utama banjir adalah hujan yang terjadi terus menerus.
Jumlah air yang turun sangat banyak. Namun sayangnya penyerapan air ke tanah tidak terjadi dengan baik.
Hal ini disebabkan tidak ada pohon yang menahan laju air dari gunung. Selain itu, rumah penduduk juga memiliki halaman yang tertutup semen.
Sehingga aliran air hanya bisa melewati selokan kecil yang mengarah ke sungai.
Sungai yang seharusnya dalam dan bisa menampung air juga tidak dapat menerima aliran air terlalu banyak, karena dasar sungai telah meninggi. Selama 5 tahun terakhir, tidak dilakukan pembersihan sungai. Banyak sampah yang mengendap bersama lumpur di dasar sungai.
Dari 5 pertanyaan diatas, sudah dapat disusun lebih dari 1 paragraf sebagai deretan penjelas pada contoh teks eksplanasi. Dalam teks eksplanasi, akan lebih baik jika deret penjelas ini digunakan untuk menyebarkan informasi yang rinci terkait dengan kejadian yang dibahas. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi atau ilmu baru kepada para pembaca teks eksplanasi.
c. Contoh Teks Eksplanasi Bagian Interpretasi (Boleh Ada Atau Tidak)
Bagian akhir ini merupakan penutup dari teks eksplanasi. Interpretasi merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian kalimat dalam teks. Bagian ini bisa saja ditiadakan jika dianggap tidak perlu. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu dalam menyusun contoh teks eksplanasi bagian interpretasi.
1. Bagaimana rangkuman peristiwa secara singkat?
Banjir yang terjadi di Halim, memang bukan banjir yang terbesar. Bencana ini terjadi dalam waktu satu malam dan menghancurkan hampir seluruh desa.
2. Apakah penyebab peristiwa tersebut?
Banjir terjadi karena kurangnya daerah resapan air. Halaman rumah diberi lapisan semen hingga tidak menyisakan tanah untuk meresapnya air. Sungai seringkali dijadikan tempat sampah massal, dan jarang dibersihkan, sehingga dasar sungai tersebut semakin dangkal. Kemudian, lereng gunung yang seharusnya penuh pohon telah gundul sehingga tidak mampu menahan laju aliran air ketika hujan tiba. Akibatnya, air dengan lancar meluncur ke arah pemukiman penduduk.
Dua pertanyaan tersebut cukup untuk menjadi penutup contoh teks eksplanasi dengan tema peristiwa alam, yaitu banjir. Penulis dapat menambahkan pernyataan yang berupa solusi dari masalah yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut sebagai tambahan informasi untuk pembaca.
Untuk lebih jelasnya, dalam artikel ini akan disajikan sebuah contoh teks eksplanasi mengenai peristiwa / fenomena sosial yaitu maraknya komentar dan ujaran kebencian di media sosial.
2. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam
Metamorfosis merupakan peristiwa dimana hewan berubah menjadi bentuk dewasa. Fenomena ini terjadi pada sebagian besar serangga, amfibi, crustacea, mollusca, echinodermata, dan lain-lain. Perubahan bentuk ini tidak selalu melibatkan perubahan bentuk yang ekstrim atau perubahan habitat.
Terdapat dua jenis metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna atau holometabola terjadi pada serangga seperti kupu-kupu. Binatang ini menetas dari telur, menjadi ulat atau larva. Ulat menghabiskan masa hidupnya untuk makan daun, kemudian merubah dirinya menjadi pupa atau kepompong.
Kepompong adalah semacam selimut yang menyelubungi ulat selama beberapa hari. Setelah perubahan dalam kepompong sempurna, kupu-kupu akan keluar sari dalam pupa dan meregangkan sayap sehingga ia bisa terbang. Perubahan bentuk ulat menjadi kupu-kupu termasuk dalam metamorfosis sempurna karena terjadi perubahan bentuk yang disertai dengan hancurnya tubuh larva dan menyisakan beberapa sel.
Sel- sel tersebut kemudian tumbuh kembali menjadi kupu-kupu yang kemudian muncul keluar dari pupa. Metamorfosis sempurna tidak hanya terjadi pada kupu-kupu. Lalat rumah dan kepik juga melalui fase pupa dan melewati tahapan metamorfosis sempurna.
Metamorfosis tidak sempurna merupakan proses perubahan bentuk hewan yang tidak melewati fase pupa. Pada proses metamorfosis ini, hewan tidak mengalami banyak perubahan. Biasanya perubahan terjadi pada ukuran, tumbuhnya organ tertentu seperti sayap, serta pergantian kulit yang juga disebut instar.
Hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna antara lain, belalang, serta kecoa. Belalang menetas dari telur, kemudian menjadi larva / nimfa, dan tumbuh semakin besar menjadi belalang dewasa yang disebut pula imago.Perubahan belalang dari nimfa ke imago tidak mengubah habitat atau makanan belalang. Ia tetap tinggal di pepohonan, memakan daun, serta bernafas dengan trakea. Selain serangga, metamorfosis juga terjadi pada amfibi.
Katak yang termasuk amfibi, melalui proses metamorfosis yang mengubah bentuk dari telur hingga katak dewasa. Katak betina dewasa, meninggalkan telur-telurnya di air. Setelah sepuluh hari, telur tersebut akan menetas dan mengeluarkan berudu.Berudu berbentuk seperti ikan kecil dan habitat di bawah permukaan air. Setelah 2 hari menetas, berudu akan menumbuhkan insang yang berfungsi untuk bernafas dalam air. Tahap ini berlangsung selama 3 minggu.
Setelah 3 minggu, insang akan tertutup kulit dengan sendirinya. Saat berumur 8 minggu, kaki belakang berudu mulai tumbuh, diikuti dengan kaki depan. Saat kaki depan dan belakang tumbuh, bentuk berudu akan menyerupai katak berekor.
Ekor ini akan memendek dan tidak berfungsi sebagai penggerak di bawah air. Lambat laun katak akan bernapas dengan paru-paru dan dapat hidup di luar perairan. Metamorfosis ini berakhir saat katak sudah dapat hidup di daratan dan berbentuk katak dewasa dengan 4 kaki.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa metamorfosis terjadi pada serangga, amfibi, dan beberapa jenis hewan lain. Perubahan secara fisik ini berlangsung sejak hewan tersebut menetas hingga menjadi dewasa. Metamorfosis pada serangga ada dua macam yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
Metamorfosis sempurna melalui tahap pupa yang menghancurkan sebagian besar sel tubuh, kemudian membentuk sel baru dengan bentuk berbeda. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna tidak melewati fase pupa, namun hanya melalui perubahan bentuk, ukuran, pergantian kulit dan penambahan organ.
3. Contoh Teks Eksplanasi Singkat Fenomena Sosial
Kriminalitas merupakan tindakan kejahatan yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang yang melakukan tindak kriminalitas disebut kriminal. Kejahatan yang dilakukan beragam, mulai dari pencurian, pembunuhan, penculikan, dan lain sebagainya.
Alasan di balik perilaku negatif ini biasanya karena motif ekonomi. Kesulitan mendapatkan pekerjaan, atau desakan kebutuhan yang mendadak akan mendorong seseorang untuk mencari jalan pintas agar cepat mendapatkan uang.
Indonesia yang kekurangan lapangan kerja, memiliki kemungkinan peningkatan angka kriminalitas yang cukup tinggi.
Untuk membentengi diri dari godaan perilaku negatif ini, dapat dilakukan penanaman ilmu agama. Sehingga anak-anak paham bahwa tindakan merugikan orang lain adalah sebuah dosa yang harus dihindari.
Segala hal yang bertentangan dengan agama biasanya juga bertentangan dengan norma masyarakat. Maka hal-hal yang termasuk dosa, tidak hanya dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, namun juga mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat.
4. Contoh Teks Eksplanasi Budaya Mengenai Musik Dangdut
Dangdut merupakan salah satu musik asli Indonesia, yang dinikmati oleh segala usia. Musik ini berkembang sejak zaman orde lama hingga saat ini. Jenis musik dangdut seringkali dikombinasikan dengan jenis musik lain sehingga lagu dangdut kian bervariasi.
Ciri utama lagu dangdut adalah adanya seruling bambu dan kendang. Selain itu, penyanyi dangdut harus dapat menguasai teknik cengkok yang hampir serupa dengan cengkok melayu.
Musik dangdut berkembang hampir di seluruh pelosok nusantara, namun sayangnya masih ada beberapa pertunjukan dangdut yang tidak mengutamakan seni dari musik tersebut, dan justru menonjolkan si penyanyi yang berpakaian minim dengan tarian yang berlebihan.
Masalahnya, musik dangdut yang salah arah ini dapat dengan mudah ditonton oleh masyarakat baik secara langsung maupun di dunia maya.
Seringkali ditemui pula, anak-anak menonton pertunjukan ini dengan leluasa. Tontonan ini akan memberikan dampak negatif pada psikologi anak, dan akan merusak citra dangdut itu sendiri.
Jika dangdut yang tidak sesuai dengan tujuan awal penciptaan musik tersebut terus berkembang ke arah negatif, lambat laun dangdut akan kehilangan jati diri. Musik yang bertujuan awal menyatukan negara menjadi musik yang sarat dengan unsur negatif yang menjual penampilan penyanyi.
Kini, para musisi dangdut papan atas sedang berusaha membenahi citra dangdut yang sempat rusak. Penampilan penyanyi dangdut saat ini lebih berkelas dan modern. Goyangan yang tak perlu juga dihindari, terutama saat siaran di televisi nasional.
Bagaimanapun dangdut adalah jati diri bangsa. Bagaimana dangdut berkembang, maka seperti itulah gambaran pribadi bangsa karena sejatinya apa yang dipertontonkan oleh artis adalah sesuai dengan permintaan pasar.
5. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pembentukan zat makanan pada tumbuhan. Hasil dari fotosintesis adalah karbohidrat atau zat gula dan oksigen. Bahan untuk melakukan fotosintesis adalah zat hara, karbondioksida, cahaya matahari, serta zat hijau daun atau biasa disebut klorofil.
Organisme yang melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanannya disebut fotoautotrof. Karena tumbuhan tidak bergerak secara aktif, bahan-bahan untuk melakukan fotosintesis ditangkap oleh seluruh bagian tanaman seperti akar, batang, dan daun tanaman.
Zat hara yang berasal dari tanah diserap oleh akar tumbuhan dan diantarkan ke daun melalui jaringan dalam tumbuhan.
Cahaya matahari ditangkap oleh klorofil yang ada pada daun. Sedangkan karbondioksida diambil dari udara melalui permukaan daun dan batang tumbuhan.
Proses fotosintesis terjadi dalam dua tahapan yaitu reaksi terang dan reaksi gelap atau siklus Calvin. Reaksi terang terjadi pada siang hari saat masih ada cahaya matahari. Reaksi ini bertugas untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi oksigen.
Kemudian siklus Calvin akan mengubah karbondioksida menjadi gula yang disimpan oleh tumbuhan sebagai cadangan makanan.Reaksi terang dan gelap juga berada di tempat berbeda. Reaksi terang berada pada grana, sedangkan reaksi gelap terjadi di stroma.
Kedua siklus fotosintesis ini terjadi pada organisme autotrof sebagai mekanisme pertahanan hidup.
Tumbuhan yang melakukan proses ini bukan hanya yang berada di darat saja. Tumbuhan alga yang hidup di air juga melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang termasuk dalam fotoautotrof. Bahan utama terjadinya fotosintesis adalah zat hara, air, karbondioksida, serta cahaya matahari.
Terdapat reaksi teran dan gelap dalam fotosintesis. Tumbuhan hanya akan melakukan reaksi terang ketika jumlah cahaya cukup, jika cahaya kurang maka proses alamiah ini akan terhenti.Inilah sebab mengapa pada siang hari berteduh di bawah pohon akan terasa sangat menyegarkan.
Karena semakin banyak cahaya, maka jumlah oksigen yang dihasilkan tumbuhan akan semakin banyak. Terlebih jika ada manusia yang berada di dekat pohon. Manusia menghasilkan karbondioksida dari pembuangan proses pernapasan. Sedangkan pohon akan menangkap karbondioksida untuk bahan bakar fotosintesis.
Contoh-contoh teks eksplanasi di atas telah menjelaskan bahwa banyak jenis topik yang bisa digunakan sebagai bahan penulisan teks eksplanasi. Mulai dari fenomena alam, sosial hingga budaya. Penulis dapat menggali informasi mengenai topik yang akan disusun dalam teks agar pembaca mendapatkan manfaat lebih besar.
Selain memperhatikan sumber informasi yang valid, gaya penulisan juga perlu diperhatikan. Contoh teks eksplanasi yang tepat, tidak akan mempengaruhi pembaca untuk mempercayai dan tidak ada unsur ajakan membenci atau segala bentuk persuasi yang lain.
Hindari kata-kata ajakan seperti mari, ayo, yuk, marilah, dan lain-lain. Jika ingin menggunakan kata kerja, maka gunakan awalan yang bersifat pasif, misalnya di, ter, serta di-an. Dengan mengikuti gaya bahasa dengan kalimat pasif, maka penyusunan contoh teks eksplanasi akan lebih efektif.
Teks eksplanasi perlu diajarkan pada anak-anak usia sekolah. Agar pada masa yang akan datang mereka dapat menyusun teks yang berguna untuk pembaca. Semakin banyak informasi yang disebarkan melalui teks eksplanasi, maka akan lebih mudah bagi masyarakat untuk mengakses ilmu baru setiap harinya.