Contoh Puisi Pendidikan Moral Secara Lengkap

Contoh Puisi Pendidikan Moral – Puisi adalah jenis sastra yang menggunakan bahasa yang teratur dan memiliki irama atau ritme tertentu, biasanya menggunakan simbol, metafora, dan imajinasi yang tinggi untuk menyampaikan pesan atau mengekspresikan emosi penulisnya. Nah Puisi juga sering ditulis dengan struktur yang terorganisir, seperti strofe (kelompok baris dalam sebuah puisi), rima, dan metrum (jumlah kata dalam sebuah baris puisi). Puisi bisa ditulis tentang berbagai topik, seperti cinta, kehilangan, kegembiraan, dan lain-lain.

Puisi pendidikan moral adalah jenis puisi yang berisi pesan atau nilai-nilai moral yang bertujuan untuk menanamkan sikap dan tingkah laku yang baik pada pembacanya. Biasanya, puisi pendidikan moral menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta mengandung makna yang mendalam.

Unsur-Unsur Intrinsik

Adalah bagian-bagian dari puisi yang membentuk struktur dari dalam. Unsur-unsur intrinsik puisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu unsur-unsur fisik dan unsur-unsur batin. Unsur-unsur fisik puisi adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan esensi puisi. Secara umum terdapat enam unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata-kata konkret, gaya bahasa, rima, dan tipografi.

1. Unsur Fisik Puisi

Diksi

Adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang terdiri dari sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.

Imaji

Adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).

Kata-kata konkret

Adalah kata-kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata-kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata-kata kiasan atau lambang.

Gaya bahasa atau majas

Adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Beberapa macam majas yang sering digunakan dalam puisi adalah retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks, dan lain-lain.

Rima atau irama

Adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, atau pada akhir baris puisi. Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.

Tipografi atau perwajahan

Adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata-kata, tepi kiri kanan, dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali dengan huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.

2. Unsur Batin Puisi

Elemen dasar dari puisi adalah unsur yang terkait dengan pemahaman batin saat membaca puisi. Secara umum ada 4 elemen dasar puisi, yaitu tema, perasaan, nada, dan pesan.

Tema
Tema adalah elemen utama dari puisi karena tema terkait erat dengan makna yang dihasilkan dari sebuah puisi. Dalam puisi, tema menjadi dasar dan garis besar dari isi puisi tersebut.

Perasaan
Perasaan atau feeling dalam puisi adalah sikap penyair terhadap masalah utama yang ada dalam puisinya. Ekspresi tema dan perasaan erat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman, dan psikologi penyair.

Nada
Suasana dalam puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada terkait dengan tema dan perasaan yang ditujukan penyair kepada pembaca, bisa dengan nada mengajar, memberi perintah, sombong, tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.

Pesan
Dalam puisi, pesan atau tujuan adalah pesan yang terkandung dalam sebuah puisi. Pesan dapat ditemukan dengan menafsirkan puisi secara langsung atau tidak langsung.

Unsur Ekstrinsik Puisi

Adalah elemen-elemen yang membentuk puisi dari luar. Elemen ekstrinsik dalam puisi termasuk elemen biografi, elemen nilai, dan elemen masyarakat.

Elemen Biografi
Merujuk pada latar belakang atau sejarah hidup penyair puisi. Tentu saja pengalaman hidup penyair akan mempengaruhi karya puisi yang diciptakannya.

Elemen Nilai
Dalam puisi selalu mengandung elemen-elemen nilai yang terkandung di dalamnya. Elemen nilai dalam puisi bisa berupa nilai-nilai di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan, dan lain-lain.

Elemen Masyarakat
Merujuk pada kondisi dan situasi sosial saat puisi tersebut dibuat. Elemen masyarakat bisa berupa keadaan lingkungan sekitar hingga situasi politik suatu negara yang bersangkutan.

Berikut Contoh Puisi Pendidikan Moral

Kebangkitan Nasional Jiwa Pendidikan

Karya: Suyarti

Kebangkitan nasional mendobrak semangat
Motivasi diri mengukir pendidikan berakhlak
Bangkitlah jiwa pendidikan
Pacu kreativitas ukir prestasi
Belajar jangan berhenti
Masih banyak harus digali dari bumi ini
Melukis pembelajaran cahaya menerangi
Bekal hidup sampai mati
Jangan lemah, jangan menyerah
Terus bangkit seberangi lautan luas tuk dapatkan hikmah
Perjuangan menyusuri bebatuan terjalnya jurang
Jangan pesimis tak perlu menangis
Tak perlu takut gagal
Kegagalan bunga mimpi tiada arti
Teruslah terbang menggapai bintang
Sukses diraih bekal masa depan
Karakter bangsa terbentuk
Moral terjaga
Tata krama menjadi dasar
Tak lagi kriminal,
Terbuang biadab,
Terkikis pelecehan
Dalam lingkup kebangkitan nasional jiwa pendidikan
Jaya Indonesia

Tanamkan Pendidikan Moral

Karya: Dhahrul Mustaqim

Dikala fajar terus berputar tanpa henti
Dimana tahun yang kian terus berganti
Pendidikan yang kian modern ini
Justru banyak merubah hati Kau tanamkan bahasa-bahasa asing kepada kami
Kau tanamkan kepada kami budaya barat
Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia ini
Yang kian lama kini makin merosot
Pendidikan lokal kau abaikan
Pendidikan luar kau tanamkan
Bagaimana nasib ke depan
Saat kita tak lagi mampu berjalan
Kemajuan teknologi kian melonjak
Membuat daya pikir mulai merosot
Adakala teknologi berdampak baik
Namun, kedatangan teknologi membuat orang lupa sholat
Pendidikan teknologi itu baik baik masyarakat
Namun, yang terpenting adalah pendidikan moral
Jaman semakin maju, budaya barat semakin padat
Membuat pola pikir kembali labil
Wahai pemerintah, jangan kau tanamkan budaya barat
Budaya barat membuat rakyat tersesat
Kembalikan pendidikan Indonesia dahulu
Agar terciptanya moral yang baik seperti dulu

Terkikisnya Moral Kemanusiaan

Tata krama semakin tipis teriris
Etika kehilangan tahta mulianya
Akhlak semakin tergerus tak mau diurus
Harga yang harus dibayar dari perubahan zaman
Topeng-topeng kemunafikan banjiri kehidupan
Manusia menjadi rapuh oleh kerasnya keadaan
Putih dan hitam tak lagi terlihat jelas
Samar-samar dalam warna abu-abu kehidupan
Pengembangan diri hanya mengejar materi
Lupa akan pentingnya rasa saling menghargai
Semuanya demi mengejar impian
Diatas jembatan yang rapuh
Siap rubuh diterjang angin badai cobaan
Jangan heran ketika orang pintar menjadi pencuri
Atau orang cerdas namun suka memprovokasi
Semuanya karena moral sudah menipis al
Lupa akan jati diri sebenarnya
Lupa kemana mereka akan melangkah selanjutnya
Merasa paling hebat dalam pengetahuan
Merasa paling pintar dalam pemikiran
Semuanya semu tak bersisa
Jika tidak ada rasa kemanusiaan dalam diri setiap insan

Puisi Moral

Oleh: Kosas Anisa Hayati

Apa arti gelar tanpa moral
Semua hancur tertanggal
Nyatanya semua tidaklah sepenggal
Karut-marut nestapa memenggal
Moral dasar segala ada
Akan berarti akan yang beda
Tetap satu tiada jeda menama
Semua sama pada setiap agama
Kebaikan yang diajarkan
Setiap buruk tiada dibenarkan
Toleransi untuk kedamaian
Atas keberlangsungnya kehidupan
Moral dasar orang berpendidikan
Tak peduli pangkat dan jabatan
Asal itu sebuah kebaikan
Maka akan bermakna maksud Tuhan
Berjuta suku dan bangsa
Jadi satu di bawah penguasa yang esa
Moral adalah segalanya
Moral ada dalam karya
Tanpa caci memaki
Tidak akan pernah ada yang diruntuki
Seindah sungset di tanah anarki
Tuk kehidupan haqiqi

Demikian ulasan mengenai Contoh Puisi Pendidikan Moral Secara Lengkap, semoga bisa kalian jadikan referensi dan penambah wawasan buat kalian. Terima kasih